Memahami dan mengikuti jarak aman berkendara penting dilakukan oleh para pengemudi kendaraan bermotor di jalan raya. Karena aspek tersebut menjadi faktor penting yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan setiap orang di jalan. Dalam hal ini, selain jarak aman juga ada jarak minimal. Berapa idealnya ? Yuk simak selengkapnya berikut.
Jarak Aman Berkendara dan Jarak Minimal Kendaraan
Tiap pengemudi perlu mengenal dua jenis jarak antar kendaraan demi keselamatan selama di jalan raya, yaitu jarak minimal dan jarak aman. Jarak minimal adalah jarak terdekat dari masing masing kendaraan. Sementara jarak aman adalah rentang paling aman yang dapat memberi anda kesempatan dalam mengantisipasi keberadaan dari kendaraan lain.
Dengan tetap berkendara pada jarak aman, maka anda bisa terhindar apabila terjadi benturan mendadak. Itulah kenapa jarak aman ini paling direkomendasikan ketika anda berkendara, terutama pada kondisi cuaca buruk seperti hujan. Sebab di jalan basah pastinya mobil membutuhkan jarak yang lebih jauh untuk dapat berhenti dengan sempurna.
Ukuran ideal jarak aman berkendara maupun jarak minimal kendaraan ini tidak selalu sama, melainkan tergantung dari kecepatan anda berkendara. Umumnya yaitu dua per tiga dari angka kecepatan untuk jarak aman, dan setengah dari angka kecepatan untuk jarak minimal. Bahkan rincian lebih lengkapnya sudah disosialisasikan oleh Kementerian Perhubungan.
Ukuran Ideal Jarak Aman Berkendara dan Jarak Minimal
1. Jarak Aman
Seperti yang telah dijelaskan, jarak aman ini paling direkomendasikan sehingga anda sebaiknya mengetahui ukuran idealnya dengan lebih rinci. Pada kecepatan 30 km/jam atur jarak sekitar 30 meter, kecepatan 40 km/jam atur jarak 40 meter, kecepatan 50 km/jam atur jarak 50 meter, kecepatan 60 km/jam atur jarak 60 meter, dan seterusnya.
Meski teori hitungannya terlihat mudah, sayangnya banyak orang di balik kemudi akan merasa kesulitan dalam menentukan jarak dengan kendaraan di depannya. Maka dari itu anda bisa menggunakan cara alternatif yaitu dengan pedoman hitungan detik. Menurut teori defensive driving, 3 detik adalah jarak aman berkendara dengan mobil yang ada di depannya.
Cara menerapkan teori defensive driving tersebut cukup mudah bila dibandingkan yang pertama. Karena anda bisa mencari benda statis sebagai patokan ketika melakukannya. Misalnya tiang listrik atau rambu lalu lintas yang berada di pinggir jalan. Kemudian mulai hitung tiga detik ketika ban belakang mobil di depan anda melewati objek statis tersebut.
2. Jarak Minimal
Penting diingat bahwa jarak minimal berkendara tidak selalu aman, dan perlu dipastikan bahwa jarak ini tidak boleh diisi atau dilewati oleh kendaraan lain. Jadi selama anda berada di jarak minimal, diperlukan kehatian hatian ekstra agar tidak sampai menabrak kendaraan di depan apabila melakukan pengereman mendadak. Sebab ruang di antara jarak minimal tentu tidak sebesar jarak aman.
Jika jarak aman berkendara adalah dua per tiga kecepatan, maka jarak minimal ini setengah dari kecepatan. Untuk kecepatan 30 km/jam atur jarak sekitar 15 meter, kecepatan 40 km/jam atur 20 meter, kecepatan 50 km/jam atur jarak 25 meter, kecepatan 60 km/jam atur jarak 40 meter, dan seterusnya. Karena peraturan jarak sudah diatur di Undang undang, selalu pastikan anda mengikutinya.
Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab dari pengemudi sendiri. Sehingga anda yang menggunakan kendaraan di jalan raya perlu memahami dan menerapkan ukuran ideal kedua jarak tersebut, baik jarak aman maupun jarak minimal. Jangan lupa selalu waspada dengan kendaraan lain yang kemungkinan melakukan pengereman mendadak. Dengan begitu kecelakaan lalu lintas tentu bisa dihindari.
Sudah Siap Beli Mobil?
Ketika kamu sudah bisa berkendara dengan baik, dan sudah siap membeli mobil baru, langsung saja booking test drive di Toyota.
Dengan melakukan pemesanan test drive, kamu bisa mencoba performa mobil Toyota di berbagai kondisi lalu lintas. Jadi kamu bisa yakin dan nggak salah pilih mobil. Yuk langsung booking test drive sekarang.