Itt Watermark – Bergabung dengan sebuah waralaba makanan bisa dianggap satu opsi paling memungkinkan bagi pebisnis pemula. Selain karena modalnya yang relatif tidak begitu besar, waralaba makanan juga merupakan pilihan bisnis yang mudah dieksekusi.
Apalagi kalau Anda sudah punya lokasi berjualan, memegang modal operasional untuk setahun, dan sudah siap menjalankan promosi untuk mengembangkan bisnis; kalau sudah siap dengan semua itu, Anda relatif sudah siap merintis bisnis.
Memulai bisnis waralaba makanan
Bergabung dengan perusahaan waralaba makanan tentu membutuhkan persiapan. Modal jadi salah satu hal terpenting yang mesti dipersiapkan sebalik-baiknya.
Selain modal, apalagi yang mesti dipersiapkan seseorang yang ingin bergabung dengan perusahaan waralaba?
- Bukan cuma modal awal
Modal awal jelas diperlukan, namun yang terpenting adalah mempersiapkan modal lebih banyak guna menopang operasional, biaya promosi, dan membeli perlengkapan tambahan serta bahan mentah tambahan.
Artinya Anda harus mempersiapkan modal dalam jumlah yang lebih besar ketimbang yang disyaratkan pemilik waralaba. Jadi misalnya pemilik waralaba mensyaratkan modal awal sebesar 10 juta, maka Anda setidaknya harus menyediakan modal yang lebih besar dari itu.
Dengan modal yang lebih besar, Anda bisa memakainya untuk mengantisipasi, misalnya, perlengkapan masak yang disediakan ternyata jauh dari harapan dan Anda perlu membeli tambahan perlengkapan memasak.
- Pikirkan lokasi yang strategis
Anda tentu saja tidak berharap berjualan makanan di lokasi yang sepi atau jauh dari kerumunan, kan? Karena itu pemilihan lokasi jadi penting artinya.
Sebelum bergabung dengan waralaba tertentu, cari tahu di mana Anda akan membuka outlet-nya dan cari tahu juga apakah lokasi terpilih benar-benar strategis atau tidak.
Beberapa rekomendasi lokasi yang biasanya strategis untuk waralaba makanan: dekat kampus, dekat perkantoran, atau dekat perumahan dengan jalan komplek yang ramai.
- Pilih waralaba yang banyak outletnya
Meski tidak ada salahnya membeli hak menjual produk waralaba yang perusahaannya baru seumur jagung, namun Anda sebaiknya memilih bergabung dengan waralaba makanan yang sudah membuka banyak outlet.
Alasannya sederhana: waralaba yang sudah membangun banyak outlet berarti sudah dipercaya banyak orang. Dan kemungkinan besar memberikan dukungan yang lengkap bagi franchisee-nya.
Bagaimana mengembangkan usaha waralaba
Setelah beroperasi selama tiga bulan, usaha waralaba yang sedang dijalankan agaknya mulai menampakkan hasil. Penjualan meningkat, sering kehabisan bahan karena saking banyaknya pembeli, dan orang lapangan sering kewalahan menangani pesanan.
Namun yang terjadi pun bisa sebaliknya: usaha waralaba yang dijalankan terbilang sepi penjualan. Bahkan bahan masakannya pun sering terbuang percuma. Di titik ini, mengembangkan usaha waralaba makanan jelas membutuhkan kerja keras.
Walau begitu, kesuksesan waralaba makanan bukan semata tergantung franchisee, tapi juga tergantung pada kecakapan franchisor alias pemilik lisensi dan produk makanan. Jadi ketika Anda sebagai franchisee membeli lisensi waralaba makanan dari franchisor, pemegang merek waralaba memiliki kewajiban berikut:
- Memiliki bahan baku makanan yang rasanya enak dan berkualitas.
- Sanggup menyediakan peralatan masak dan gerobak yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
- Mempunyai konsep pengelolaan outlet yang efektif dan ekonomis.
- Memiliki kemauan dan keahlian untuk mendorong serta melatih franchisee agar fokus pada hasil.
- Memiliki keahlian untuk menjalin kerjasama dengan mitra, tanpa melakukan kontrol yang sangat ketat.
Sebaliknya ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan oleh franchisee agar waralaba makanan yang sudah ia beli lisensinya bisa berkembang dengan baik:
- Tidak terburu-buru memakai keuntungan yang sudah didapat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
- Rajin melakukan promosi, baik secara offline maupun online.